Lawang Djeondjing, Wedangan Masa Kini Kota Solo


LAWANG DJOENDJING, WEDANGAN MASA KINI KOTA SOLO




SOLO – Bagi sebagian anak muda masa kini, mencari tempat berkumpul atau tempat nongkrong adalah hal wajib yang harus dicari oleh mereka. Apalagi kalau tempat tersebut terbilang unik dan cocok sekali dengan usia mereka. Maka tidak heran, sekarang ini banyak sekali orang membuka tempat usaha yang bernuansa kekinian untuk memenuhi permintaan mereka. Dan salah satu orang tersebut adalah Hardi Deras, yang membuka tempat usaha bernama Lawang Djoendjing.

Lawang Djoendjing merupakan bisnis makanan yang mengusung konsep wedangan yang berlokasi Banjarsari, Solo. Konsepnya disini tidak seperti warung wedangan yang ada di jalan-jalan, melainkan dibuat seperti sebuah rumah makan namun tetap ada sebuah gerobak yang menunjukkan ciri khas dari wedangan.

Saat kalian memasuki Lawang Djoendjing, kalian akan bertemu dengan pintu masuk yang berukuran 7x5 meter dan sesuai namanya, pintu itu berbentuk junjing, yang memiliki arti tinggi sebelah. Di antara pintu yang menjulang tinggi, di samping kanan-kirinya terdapat ukiran kepala patung khas Kalimantan. Di samping kiri pintu, mata kalian juga akan dimanjakan dengan sebuah bangunan besar berbentuk joglo campuran motif Jawa dan Bali. Ukiran dan tatanan juga menghiasi bangunan joglo berlantai dua tersebut. Terdapat gong besar di bagian atapnya dan bangunan itu berdiri dengan gagahnya di atas lahan seluas 1000 m2. Desain interior yang kental dengan seni juga bisa kalian nikmati di dalamnya. Dan terdapat banyak spot di dalam dan luar ruangan yang bisa kalian jadikan tempat untuk berfoto.

Lawang Djoendjing menyajikan beragam hidangan khas wedangan pada umumnya, yaitu sate kere, nasi bandeng, sate usus, nasi lada hitam, tahu isi, bakso, aneka gorengan, roti maryam, pisang goreng maupun bakar dan masih banyak lagi. Untuk minumannya, disana menyediakan minuman tradisional seperti wedang jahe, asle, ronde, teh, kopi dan lain-lain. Sedangkan masalah harga, di Lawang Djoenjing ini kalian harus ekstra mengeluarkan cukup banyak uang karena mengingat harga disana kisaran Rp 4000 hingga Rp 25.000. Namun, walaupun harganya kurang terjangkau bagi kantong mahasiswa, tempat ini sangat bagus bagi kalian yang ingin menambah album foto di akun sosial ataupun album pribadi masing-masing. Mengingat tempatnya yang sangat tradisional dan unik.




Written By
Tifani Anandar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sadari Kopi, The Perfect Cafe For Coffee Lovers

Kepel Sambel Yang Menggoyangkan Lidah

Menikmati Makanan Bernuansa Pendaki